Desa Kemang, berada di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Selain kawasannya yang cukup asri, dan kehidupan warganya yang bersahaja, Kemang adalah desa yang menjaga tradisi.
Tanggal 17 bulan Suro, atau tanggal 23 bulan Juli 2024, di Desa Kemang dilaksanakan tradisi Sedekah Bumi. Ini tradisi yang biasa dilakukan di desa itu, terutama pada saat menjelang atau setelah panen raya. Atau, pada bulan Maulud atau Syawal.
Sedekah bumi atau “nyadran” adalah tradisi tahunan yang dilakukan masyarakat Kemang untuk memperingati dan bersyukur atas hasil panen mereka. Kegiatan ini biasanya berupa do’a bersama, pembagian makanan serta buah-buahan hasil panen masyarakat Kemang dan hiburan tradisional.
Kegiatan sedekah bumi kali ini, digelar ditempat yang dianggap sakral, yaitu didekat pohon besar, yang sebagian penduduk setempat menyebutnya dengan sebutan pohon kramat kiara.
Biasanya, selain di tempat itu, kegiatan sedekah bumi juga dilakukan di tempat-tempat yang dianggap sakral atau keramat, seperti makam leluhur atau juga sumber mata air.
Tujuan utama dari sedekah bumi ialah untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen yang diperoleh cukup berlimpah. Selain itu, juga untuk menjaga keharmonisan dan kerukunan antar warga. Serta, menjalin silaturami yang baik antar sesama
warga sekitar.
Sedekah bumi di Kemang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pemuka agama, tokoh masyarakat, hingga warga biasa. Biasanya acara ini dipimpin oleh tetua atau sesepuh Desa Kemang.
Pelaksanaan sedekah bumi di Kemang biasanya diawali dengan persiapan,
seperti membersihkan lingkungan, membuat sesaji, dan mengumpulkan warga. Kemudian dilanjutkan dengan doa bersama, pembagian makanan, serta hiburan tradisional seperti tarian, musik, dan pertunjukan wayang.(Amelda)