Tiktok, boleh disebut, saat ini telah menjadi aplikasi yang sedang naik daun. Banyak digemari. Berbeda dengan aplikasi yang lain, Tiktok adalah aplikasi media sosial yang memungkinkan pengguan untuk membuat video-vidio pendek dan menarik.
Persoalannya adalah: apakah konten yang dibuat di Tiktok tersebut akurat?
Inilah yang menjadi keprihatinan, terutama terkait dengan konten sejarah Islam. Dalam beberapa konten yang dipantau penulis di TikTok, banyak konten sejarah Islam yang tidak akurat, superfisial, atau tidak komprehensif.
Tentu hal ini bisa menyebabkan pemahaman sejarah yang salah atau tidak lengkap bagi generasi muda. Generasi muda yang cenderung lebih menyukai konten yang cepat dan singkat di TikTok dapat mengabaikan aspek-aspek penting dalam mempelajari sejarah Islam secara mendalam.
Inilah persoalan yang semestinya menjadi perhatian banyak pihak. Sebab, Tiktok sebagai sala satu media sosial yang populer di kalangan generasi muda, saat ini bisa mempublikasikan berbagai konten singkat dan menarik.
Namun, ini juga bisa menjadikan tiktok sebagai tempat yang subur bagi penyebaran informasi sejarah yang tidak akurat. Konsumsi konten sejarah Islam yang berlebihan di TikTok dapat mengganggu waktu dan fokus belajar generasi muda.
Bahkan, konsumsi konten sejarah yang tidak akurat, bisa mengurangi minat mereka untuk mempelajari sejarah secara lebih dalam dan komprehensif. Lebih parah lagi, hal itu juga bisa membuat kurangnya minat dalam membaca buku.
Platform TikTok juga dapat menyebabkan generasi muda hanya memperoleh informasi sejarah Islam dari sumber yang terbatas dan cenderung dangkal. Konten sejarah Islam di TikTok yang dibuat oleh orang yang tidak kompeten atau tidak memiliki pemahaman yang mendalam, dapat menyebarkan informasi yang salah di kalangan generasi muda.
Jadi, sudah waktunya bagi kita untuk mewaspadai konten-konten sejarah yang kurang akurat. Atau setidaknya, mulai mencari rujukan sejarah dari sumber-sumber yang terpercaya.(Mutia)